08.55.00
0

Tak mudah memang ketika kita mengetahui bahwa orang yang selama ini kita cintai, kita sayangi, dan kita berikan perhatian dengan sepenuh hati akhirnya kita tahu dia tak pernah juga mencintai kita dengan sepenuh hati. Lantas selama ini kisah yang telah kita ukir bersama itu dia anggap apa? Hanya kesenangan belaka? Atau memang ingin sekedar menghadirkan luka? Kita tak pernah tahu benar isi hati orang lain karena kita pun hanya seorang manusia biasa.

Melupakan seseorang yang telah lama menjadi bagian besar dalam hidup kita agaknya adalah sesuatu yang amatlah sulit dan bahkan hampir tidak mungkin untuk dilakukan seorang manusia karena pastinya banyak memori yang ditorehkan bersamanya. Mungkin diantara kita bisa sejenak melupakan tentang dia tapi tak bisa melupakan kisah yang kita perjuangkan bersamanya. Tak mudah memang melepas dan mengikhlaskan orang yang kita cinta pergi dari kehidupan kita entah karena memang benar ego kita atau hanya alsannya saja yang ingin lepas karena tak lagi mencintai kita.

Tidak ada seorang manusia pun yang tak berubah seiring dengan berjalannya waktu. Entah menjadi sosok yang makin dewasa dan baik atau malah sebaliknya menjadi pribadi yang tak bisa menebar kasih dan manfaat bagi orang di sekitarnya. Terkadang kita dituntut untuk melupakan sosok tersebut oleh diri kita sendiri karena luka yang telah dia beri dan masih meninggalkan perih di hati. Tak bisa di pungkiri bahwa luka di hati selamanya akan membekas dan terus terpatri. Mungkin sakitnya hilang namun bekasnya akan selalu terkenang. Inilah saat sulit dimana kita harus berusaha melupakannya untuk terus menjalani hidup dan lepas dari belenggu luka yang dia berikan pada kita.


Tak mudah memang ketika kita mengetahui bahwa orang yang selama ini kita cintai, kita sayangi, dan kita berikan perhatian dengan sepenuh hati akhirnya kita tahu dia tak pernah juga mencintai kita dengan sepenuh hati. Lantas selama ini kisah yang telah kita ukir bersama itu dia anggap apa? Hanya kesenangan belaka? Atau memang ingin sekedar menghadirkan luka? Kita tak pernah tahu benar isi hati orang lain karena kita pun hanya seorang manusia biasa. Kembali lagi pada akhirnya kita harus benar merasakan pedihnya luka di hati yang di sisi lain kita tak ingin terus berada dalam kesakitan ini, namun kita juga sebenarnya tak ingin membiarkan dia pergi.

Mari kita membuka pikiran kita bahwa kembali lagi sejatinya hidup ini adalah pilihan yang harus satu kita pilih diantara pilihan yang dihadirkan itu. Betapa bodohnya kita yang seharusnya layak mendapat bahagia tetapi malah memilih bertahan dalam luka, atau kita ingin meneruskan kehidupan baik kita dan mengukir bahagia dengan sosok yang lain. untuk apa kita bertahan dalam luka hanya karena dibodohi oleh cinta yang tak mencintai kita? Relakan dia pergi karena kita pun harus pergi juga untuk menciptakan bahagia kita sendiri.


Dan pada nyatanya kita tak pernah benar-benar melupakan dia, hanya berusaha menahan diri agar tak kembali merindukan. Benar sekali terkadang menyakitkan dan berat tentunya ketika kita harus melupakan seseorang yang selama ini ada dalam hidup kita karena kita pun merindukannya. Namun apakah kita tak berpikir kalau dia hadir hanya untuk menorehkan luka? Sadarlah bahwa kita pun berhak mendapatkan bahagia.

Kita tak bisa hanya mengedepankan hati dan membutakan logika. Manusia diciptakan untuk saling mencintai bukannya menyakiti. Yakinlah walaupun berat namun Tuhan telah menyiapkan yang terbaik untuk kita sekalipun kita tak pernah tahu bahagia bagaimana lagi yang telah dipersiapkan untuk kita.

0 komentar:

Posting Komentar