06.15.00
0

Tak satupun diantara kita yang mengetahui apalagi bisa memprediksi. Kita hanya bisa memilih dan mengharapkan apa yang dihadirkan dari sosok pilihan kita itu adalah hal yang dapat membuat kita bahagia dan menjadi alasan baik kalau kita tak salah memilihnya. Jangan sampai kita terjebak pada hati yang salah, yang hanya menjadikan kita persinggahan lantas pergi tanpa alasan.

Memilih diantara ribuan pilihan yang dihadirkan bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan tentunya, terlebih lagi ketika kita sendiri yang harus menghadapi dan menjalani konsekuensi atas pilihan yang kita ambil tersebut. Bukan hal yang mudah pula memang ketika kita harus dibingungkan dengan berbagai hal yang bisa dibilang kita melihatnya adalah semua baik untuk kita namun kita dituntut untuk memilih satu yang terbaik, sedangkan kita sendiri tak akan pernah mengetahui mana yang terbaik tanpa kita memilih dan menjalaninya sendiri. Ya, setiap pilihan yang dihadirkan tentunya merupakan kehendak Tuhan yang tak sekalipun kita mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk bila kita tak menggunakan akal kita untuk memilih dan mengusahakan mana yang terbaik bagi diri kita.

Sampai akhirnya kita bermuara pada suatu titik dimana kita telah memilih hal yang sejatinya kita tak tahu sebelumnya namun kita selalu mengusahkan itulah yang terbaik untuk kita. Begitulah kira-kira ketika kita dihadapkan pada pilihan untuk bisa menentukan siapa sosok yang terbaik dan kelak menjadi pendamping hidup kita. Tak satupun diantara kita yang mengetahui apalagi bisa memprediksi. Kita hanya bisa memilih dan mengharapkan apa yang dihadirkan dari sosok pilihan kita itu adalah hal yang dapat membuat kita bahagia dan menjadi alasan baik kalau kita tak salah memilihnya. Jangan sampai kita terjebak pada hati yang salah, yang hanya menjadikan kita persinggahan lantas pergi tanpa alasan.


Ya, tak mudah memang untuk menentukan hati ini akan menetap pada sosok yang mana karena perlu kita sadari bahwa memilih sosok pendaming hidup tak semudah yang kita bayangkan dimana kita bisa menjalani lalu pergi jika sudah bosan dan tak cocok lagi. Bukankah kita pun hanya manusia biasa yang pastinya tak ingin tersakiti? Begitupun seharusnya ketika kita tak mengukir luka di hati orang lain. jangan sampai kita memilih sosok yang malah menjadikan kita terpuruk dan kecewa dengan pilihan kita sendiri dimana dia yang selama ini kita perjuangkan dan kita usahakan nyatanya hanya menjadikan kita sebagai tempat persinggahan. 

Menyakitkan memang ketika kita sadar bahwa diri kita hanya menjadi pelampiasan dan ajang persiapan untuk berpindah dari satu hati ke hati yang lain. maka dari itu memilih pasangan hidup pun jangan hanya dengan mengedepankan rasa dan cinta, melainkan juga logika yang akan membawa kita bisa melihat mana sosok yang pantas untuk kita jaga dan kita cintai serta mana sosok yang tak perlu kita pilih dan harus kita jauhi.


Kembali lagi kepada diri kita sendiri dimana kita harus menjadi pribadi yang baik dan memantaskan diri untuk sosok terbaik pula. Tuhan tak pernah salah apalagi tertukar untuk menentukan mana sosok terbaik yang pantas untuk kita jaga dan kita perjuangkan. Jangan sampai kita terjatuh dan salah memilih kepada sosok yang tak pernah serius dan seenaknya mengakhiri hubungan lalu pergi entah kemana. Menyakitkan memang namun sudah saatnya kita juga pantas untuk bisa mendapatkan apa yang pantas untuk kita perjuangkan. Selama kita mau berusaha dan memperbaiki diri maka selama itulah Tuhan akan menunjukkan mana yang terbaik dan akan menghadirkan bahagia yang pantas untuk kita cintai

0 komentar:

Posting Komentar