08.44.00
0

Bayangan tentang cinta yang penuh keromantisan dan keindahan saat sudah menikah itu sirna, manakala yang terjadi jauh dari apa yang aku inginkan. Biarpun begitu aku ingin selalu mencintainya karena semakin hari aku menyadari, aku ada untuk melengkapi kekurangannya.
Aku hanya tau, mausia itu tidak ada yang sempurna. Sehingga saat orang yang aku cintai tiba-tiba menjadi begitu menyebalkan, aku tetap berusaha agar bisa selalu mencintainya. Simple saja, cinta buatku adalah anugerah. Tidak mudah untuk bisa jatuh cinta kepada seorang pria dengan tulus. Tetapi saat cinta itu hadir betapa aku ingin selalu menjaganya agar bisa selalu bersinar.
Seperti halnya dirinya aku juga tidak sempurna, banyak mempunyai kekurangan yang bisa saja membuatnya sebel seperti saat aku juga sebel dengan dirinya. Jadi tidak ada alasan buatku untuk tidak menyukainya, apa lagi ia adalah pasangan hidupku, yang sudah menjadi suamiku.
Segala gerak-gerik yang menjengkelkan sekalipun, aku berusaha untuk bisa menikmatinya. Awal-awalnya memang benar-benar menguras perasaan, lama-lama saat aku belajar untuk bisa menikmati setiap detik dari kebiasaannya yang tidak mengenakan, aku menjadi terbiasa dan justru bisa tersenyum menyikapinya.
Mungkin banyak dari anda mengalami seperi halnya yang aku alami saat seorang suami pulang dari bekerja, begitu saja melempar baju yang habis dipakainya tidak menaruhnya pada tempat yang sudah kita siapkan. Bisa teronggok di tempat tidur, bisa juga tidak sengaja jatuh begitu saja di lantai, atau tersampir di punggung kursi, dan itu biasa-biasa saja baginya. Bagi kita yang wanita tentunya menjengkelkan karena kita sudah seharian capek bersih-besih lalu merapikan yang berserakan biar terlihat rapih.
Malam saat enak-enak kita tidur karena capek, pasangan kita tertidur mendekur, lalu kita tidak bisa tidur, sangat menganggu di awal-awal, tetapi ternyata hari berganti justru menjadi nyanyian indah buat kita para istri. Bahkan  kita sering memandangi wajahnya  yang pulas tidur mendekur sambil senyum-senyum sendirian.
Begitulah, sesuatu yang dulunya tidak pernah terbayang sama sekali dan tidak pernah kita inginkan itu sering muncul seiring berjalannya waktu dalam mengarungi biduk rumahtangga. Biarpun begitu bukankah kita ingin bisa selalu mencintai pasangan kita? Bahkan tidak jarang, kita merindukan kekuranganya itu yang dulunya amat menjengkelkan.


Memang tidak ada yang sempurna. Begitu banyak yang tidak kita inginkan ada pada pasangan kita itu menjadi warna dalam mengarungi rumahtangga. Dan jika kita mencoba untuk menikmatinya maka rasa cinta itupun akan semakin bersemi.
Bayangan yang Indah-indah sebelum menikah itu sirna begitu melihat kenyataannya tidak seperti apa yang kita inginkan. Suami yang awalnya romantis sebelum menikah menjadi begitu cueknya saat sudah menjadi seorang suami. Dan itu amat sangat menjengkelkan. Jika kita bisa menerimanya cinta itu akan semakin terasa justru oleh banyaknya kekurangannya. Begitupun yang aku rasakan, seperti itulah.
Baca Juga: Inilah Ide Souvenir Pernikahan yang Hemat Tapi Tetap Berkesan
Aku selalu menghiasinya dengan doa, setiap aktifitasku, agar saat aku mengalami hal-hal yang tidak aku inginkan aku tidak menjadi kecewa. Begitupun saat aku bangun pagi-pagi untuk menyiapkan makan untuk sarapan. Saat semua sudah terhidang tinggal menyantap, suamiku buru-buru pergi bekerja tidak sedikitpun menyentuh apa yang sudah susah-payah aku kerjakan. Bisa terbayang betapa kecewanya aku?  Ingin saat itu aku teriak keras-keras membuang semua kejengkelan, tetapi karena diawal aku sudah berdoa duluan, aku cuma bisa terdiam sambil menunduk mengelus dada, sabar, sabar!


Jika di hitung, berapa banyak yang tidak seperti yang aku inginkan? Tentunya akan menjadi berlembar-lembar jika aku tuliskan. Tetapi semua itu tidaklah menghapus perasaan cintaku padanya, karena sejak awal aku sudah mencintai apa adanya dirinya termasuk segala bentuk kekurangannya. Bahkan, aku ingin selalu mencintainya sekalipun Ia tidak seperti yang aku inginkan.

0 komentar:

Posting Komentar