03.45.00
0

AgenPokerTerpercaya - Soal yang lain-lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa membalas saat diremehkan oleh politikus Amerika Serikat (AS). Makanya Ahok juga tak mau kalah soal prestasi olahraga. 

Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa membalas kala diremehkan seorang anggota Partai Republik AS. Dalam acara konvensi pemilihan presiden dan wakil presiden AS di tahun 2008 itu Ahok bisa menepis soal demokrasi, jaminan kesehatan untuk penduduk, juga hal-hal lainnya. 

Beruntung buat Ahok, politisi Partai Republik AS itu tak menanyakan soal prestasi olahraga. Bahkan, jika sampai saat ini politisi itu mengungkitnya, Ahok belum bisa mengimbanginya. 

Baca Juga: Ahok: Tujuan Saya bukan Kursi Gubernur Tapi RI Lebih Hebat dari AS

"Nah, itu yang belum (kemudian tersenyum)," kata Ahok dalam kunjungannya di kantor detikcom, Kamis (10/11/2016). 

Kendati menjabat sebagai gubernur dan kini tengah mencalonkan diri lagi dengan jabatan serupa, ternyata Ahok memiliki mimpi besar di Olimpiade. Pria kelahiran Manggar 50 tahun lalu tersebut ingin menyumbangkan atlet yang benar-benar berkualitas ke dalam kontingen Olimpiade 2020, bukan sekadar jumlah yang besar. 

Ahok mengusulkan salah satunya dengan mengembalikan atlet ke klub. Menurutnya pelaksanaan pemusatan latihan daerah (pelatda) sudah tak efektif lagi. Untuk pengiriman atlet DKI Jakarta dia lebih senang bekerja sama dengan Sister City. 

"Kalau Indonesia mengirimkan kontingen Olimpiade yang begitu besar terus langsung KO, mereka akan tetap tinggal di hotel untuk duduk-duduk atau pulang? Pulang kan, pastinya. Nah, kalau pulang duluan defile kontingen Indonesia pada penutupan Olimpiade kecil kan? Apakah tidak malu? Malu...," kata Ahok.

Ahok berpendapat tak masalah jika Indonesia berfokus pada satu cabang olahraga. Asalkan bisa meraih emas yang ditawarkan sebanyak-banyaknya.

Pilihan itu dianggapnya lebih bagus ketimbang Indonesia menyiapkan banyak cabang olahraga, namun hasilnya kurang maksimal. 

"Makanya, kita kemudian bikin anak-anak kita agar menguasai olimpiade. Lima medali emas Olimpiade (misalnya) dari cabang olahraga tenis meja. Mereka belajar di China, di kampung-kampung," ungkap Ahok. 

"Setelah lima tahun diasah di sana, mereka siap tampil di Olimpiade. Bisa sapu bersih emas. Indonesia naik peringkat dong. Kan akan ada yang tanya kan, kenapa Indonesia cuma bisa dapat lima emas dari cabang olahraga tenis meja? 

"Bagi saya cabang yang belum beres (prestasinya), ga usah dikirim ke Olimpiade. Kirim dulu atlet-atletnya sekolah ke luar negeri, kalau sudah bagus baru dikirim," ucap dia. 

0 komentar:

Posting Komentar