23.44.00
0

Kamu yang selama ini ku cintai dan selalu aku damba-dambakan. Kini telah berlalu bersama dengannya. Meninggalkan diriku yang kini terpuruk dalam kesedihan. Sungguh bodoh diriku, terus bertahan untuk seseorang yang mungkin tak pernah menganggapku ada.

Masih ku ingat semua tentang dirimu, seseorang yang pernah mengindahkan hari-hariku. Kamu yang pernah hadir dalam kehidupan terindahku. Dan mengawali kisah hidupku.

Semua kenangan yang pernah kita lewati, seperti saat kita bermandikan hujan pagi itu. Namun aku tak bisa mengerti, mengapa akhirnya diriku begitu mencintaimu. Perasaan sangat bahagia bila ada di dekatmu dan begitu gelisah saat jauh darimu.

Hingga suatu hari, ku beranikan diri untuk mengirim sepucuk surat cinta padamu. Tetapi yang ku dapat ternyata tak sesuai dengan yang aku harapkan. Kamu tak begitu yakin bahwa diriku benar-benar sangat mencintaimu.

Meski telah ribuan hari ku jalani bersamamu, tapi cinta ini tak pernah kunjung terbalaskan. Namun aku tak ingin menyerah begitu saja. Aku terus berjuang meyakinkan dirimu tentang betapa tulusnya cintaku. Karena bagiku, dirimu adalah satu-satunya yang paling indah di dunia ini.

Hingga di ujung jalan, baru lah aku benar-benar menyadari. Bahwa cintamu bukanlah untukku, melainkan untuk yang lain. Bak seperti tersambar petir, aku pun langsung lemah tak berdaya meratapi perihnya kenyataan hidup ini.

Kamu yang selama ini ku cintai dan selalu aku damba-dambakan. Kini telah berlalu bersama dengannya. Meninggalkan diriku yang kini terpuruk dalam kesedihan. Sungguh bodoh diriku, terus bertahan untuk seseorang yang mungkin tak pernah menganggapku ada.

Apakah aku harus mati saja, agar kamu tahu betapa suci dan tulusnya cintaku padamu. Karena tak mungkin aku terus bertahan. Hanya demi perasaan cinta yang akan membuatku mati pelan-pelan. Biarkan saja waktu yang akan menyadarkan dirimu, tentang betapa murninya cintaku ini.

Waktu jugalah yang akan membuktikan, siapa yang paling mencintaimu. Dan kini, biarkan saja aku pergi menjauh dari hidupmu. Aku pergi, bukan karena aku tak lagi mencintaimu. Bukan juga karena aku membencimu.

Tapi karena memang, saatnya telah tiba. Aku harus pergi meninggalkan dirimu dan sejuta kisah kita. Meski begitu, aku tak akan pernah melupakanmu. Sebab bagiku, kamu adalah cinta terindah dalam hidupku. Dan mendoakanmu adalah caraku untuk tetap mencintaimu.

Perpisahan ini juga menyadarkanku satu hal. Tentang betapa berartinya dirimu bagiku. Hidupku yang dulu begitu damai dan indah. Kini harus senyap dan kosong. Hampa ku rasakan hidupku tanpa senyum manis dan dan canda tawamu. Sungguh munafik, jika aku mengingkari itu.

Di suatu hari nanti, aku berharap kita kembali dipertemukan. Meski mungkin hanya sesaat, tapi tak mengapa. Untuk setidaknya, melepas rindu yang tak bertuan ini. Menyejukkan hati yang telah hancur lebur ini. Mengenang kembali masa-masa indah itu.

Tetapi kamu juga harus tahu, aku di sini masih akan selalu menantimu. Menantikan hatimu entah sampai kapanpun itu. Untukmu yang selalu aku cintai dan selalu aku nanti.

0 komentar:

Posting Komentar