12.45.00
0

1. Agen Poker
Orang-orang berpendapat bahwa laki-laki kodratnya adalah memilih sementara wanita kodratnya adalah dipilih. Namun dalam cinta, sebenarnya kurang tepat jika menggunakan kata memilih dan dipilih, karena pada dasarnya cinta itu terpilih. Terpilihnya hati untuk mencintai, dan terpilihnya hati untuk dicintai. Juga terpilihnya hati untuk mencintai sekaligus dicintai.

Manusia dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu laki-laki dan wanita. Dua jenis manusia itu tentu saling membutuhkan satu sama lain. Tuhan pun sudah menjanjikan bahwa setiap yang diciptakan pasti berpasang-pasangan. Laki-laki pasangannya adalah wanita, begitu pula sebaliknya. Dan karena kodrat itulah, karena sama-sama saling membutuhkan satu sama lain, manusia mengenal apa itu yang namanya cinta. Pada dasarnya cinta muncul karena memang manusia merupakan makhluk yang sangat kesepian. Tidak ada makhluk yang paling kesepian selain manusia. Oleh karena itu, manusia mengisi hari-harinya dengan sosialisasi, hubungan, dan urusan-urusan yang melibatkan banyak orang. Dalam kegiatan tersebut, Tuhan menganugerahkan cinta sebagai sarana untuk menghilangkan kesepian itu. Dan kita patut bersyukur akan hal itu.

Karena laki-laki dan wanita itu berbeda, baik secara fisik maupun psikis, orang-orang berpendapat bahwa laki-laki kodratnya adalah memilih sementara wanita kodratnya adalah dipilih. Laki-laki yang lebih menggunakan logika daripada hati memang akan terlihat lebih efisien untuk dijadikan subjek dalam memilih pasangannya. Sementara wanita yang lebih menggunakan hati daripada logika memang akan terlihat lebih tepat untuk dijadikan objek dalam dipilih oleh pasangannya. Laki-laki yang memang diberikan kedudukan yang lebih tinggi dari wanita secara harfiah, terlihat memiliki hak yang lebih banyak dalam usaha penentuan pasangannya kelak. Sementara wanita yang terlihat lebih lemah kedudukannya dibanding laki-laki, “hak pilih”-nya seolah-olah terampas darinya.


2. Agen Domino
Padahal, dalam cinta, sebenarnya kurang tepat jika menggunakan kata memilih dan dipilih, karena seolah-olah, laki-laki lebih menguasai proses terjadinya sebuah hubungan, sedangkan wanita hanya mengikuti arus. Padahal wanita juga sama manusianya dengan laki-laki. Sama-sama memiliki hak penuh untuk memutuskan akan jadi seperti apa mereka di masa depan. Wanita juga berhak menentukan laki-laki seperti apa yang akan mendampingi hidupnya kelak. Sehingga, kata memilih dan dipilih cenderung kurang cocok digunakan dalam urusan hubungan dua manusia. Cinta itu suci. Dan kesucian itu tidak pantas untuk dihancurkan makna sakralnya hanya dengan dua kata tersebut: memilih dan dipilih.

Pada dasarnya cinta itu terpilih. Terpilihnya hati untuk mencintai, dan terpilihnya hati untuk dicintai. Juga terpilihnya hati untuk mencintai sekaligus dicintai. Mungkin itu yang lebih tepat. Karena pada hakikatnya, kita tidak akan pernah tahu pada siapa kita akan jatuh cinta –jadi perkara jatuh cinta itu bukan karena hati kita yang memilih, melainkan karena hati kita terpilih untuk mencintai. Dan kita juga tidak akan pernah tahu pada siapa kita akan dijatuhcintakan –jadi perkara dijatuhcintakan itu bukan karena hati kita yang dipilih, melainkan karena hati kita terpilih untuk dicintai. Percuma jika kita memilih seseorang jika hati kita tidak terpilih untuk mencintainya. Percuma pula jika kita bersedia dipilih oleh seseorang jika hati kita tidak terpilih untuk dicintai olehnya. Dan kita pun tidak bisa menolak seseorang jika hati kita sudah terpilih untuk mencintai dan dicintai olehnya. Juga tidak bisa menerima seseorang jika hati kita tidak terpilih untuk mencintai dan dicintai olehnya. Bukan begitu?

0 komentar:

Posting Komentar